时间:2025-06-05 18:11:50 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (3/6). Hal ini t quickq快客加速器官网
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (3/6). Hal ini terjadi meskipun kekhawatiran terus berlanjut atas dampak ekonomi dari perang dagang yang digencarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenbackterhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro, naik 0,71% ke level 99,28. Terhadap Yen Jepang, dolar menguat 0,93% ke ¥144,02.
Baca Juga: BCA Gandeng Manulife Luncurkan Reksa Dana Dolar, Targetkan Investor Jangka Pendek
"Kita melihat aksi jual besar pada dolar sebelumnya dan hari ini ada sedikit rebound. Tapi tidak ada berita besar yang menunjukkan perubahan tren dolar secara signifikan," ujar Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler.
Meski pasar saham global sudah mulai pulih dari tekanan akibat ketidakpastian tarif, greenbacktetap berada di bawah tekanan. Pada Rabu, tarif impor baja dan aluminium dijadwalkan naik dua kali lipat menjadi 50%. Hal ini juga bertepatan dengan batas waktu bagi negara mitra dagang untuk mengajukan tawaran terbaik dalam negosiasi dengan AS.
Adapun Trump dan Presiden China, Xi Jinping dikabarkan akan segera melakukan panggilan telepon guna meredakan ketegangan dagang antara kedua negara.
Di sisi lain, data terbaru menunjukkan bahwa lowongan kerja meningkat, namun angka pemutusan hubungan kerja juga naik, menandakan melambatnya pasar tenaga kerja di tengah kekhawatiran ekonomi akibat tarif di AS.
Pejabat Federal Reserve (The Fed) kembali menyuarakan kehati-hatian dalam kebijakan moneter, mengingat ketidakpastian perang dagang dapat memberikan tekanan terhadap perekonomian.
Selain itu, kekhawatiran fiskal turut memicu tren "Sell America", di mana investor global mulai melepaskan aset dolar seperti saham dan obligasi pemerintah. Isu ini semakin menguat menjelang pembahasan wacana aturan pemotongan pajak dan belanja pemerintah di AS.
Baca Juga: Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat
Meski demikian, para pedagang di pasar opsi valuta asing tetap memposisikan diri untuk pelemahan dolar lebih lanjut dalam waktu dekat.
Sri Mulyani: BLT El Nino 2024 Belum Disalurkan, Kemenkeu Belum Dapat Dokumen dari Kemensos2025-06-05 18:07
Wall Street Menguat Tipis, Pasar Nantikan Data Tenaga Kerja AS2025-06-05 17:41
2025年国外电影学院排名2025-06-05 17:32
Merasa Dizalimi, Sekjen Partai Berkarya Sebut Gugat KPU Untuk Cari Keadilan2025-06-05 17:25
KPK 'Sahkan' Hakim Tangerang Tersangka Korupsi2025-06-05 17:11
10 Promo Hari Natal 2024, Makan Enak Hati Senang2025-06-05 17:05
Tes Alkohol Sebelum Terbang, 2 Pilot Japan Airlines Ketahuan Mabuk2025-06-05 16:35
2025年全球游戏设计专业大学排名2025-06-05 15:59
15 Daftar Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 untuk Lulusan SMA2025-06-05 15:59
Cara ke Monas Naik TransJakarta, MRT, dan LRT2025-06-05 15:32
Kembali ke Pasar Smartphone, Advan Rilis HP Gaming Harga Terjangkau Advan X12025-06-05 17:18
Harga Minyak Global Naik Menyusul Sinyal Gagalnya Kesepakatan Nuklir Iran2025-06-05 16:42
Polda NTB Benarkan Kecelakaan Maut Mercedes Benz2025-06-05 16:29
Merasa Dizalimi, Sekjen Partai Berkarya Sebut Gugat KPU Untuk Cari Keadilan2025-06-05 16:16
Terlibat Skandal Fraud Kredit Senilai US$78,5 Juta, Bank Woori Saudara Buka Suara2025-06-05 16:08
FOTO: Moly Gajah Bali Zoo Dikubur Usai Mati Terseret Arus Sungai2025-06-05 15:48
Andi Arief Ditangkap Bareng Cewek Cantik? Ini Klarifikasi Polisi...2025-06-05 15:45
7 Turis Asing Keracunan Minuman Alkohol Racikan Hotel Bintang 52025-06-05 15:41
MKD: Perputaran Uang Terkait Judi Online di DPR RI Tembus Rp1,9 Miliar2025-06-05 15:32
Indonesia Peringkat ke2025-06-05 15:32