您的当前位置:首页 > 百科 > Alasan Turis Thailand Ramai 正文
时间:2025-06-05 15:33:34 来源:网络整理 编辑:百科
Jakarta, CNN Indonesia-- Turis Thailand tampaknya bertindak berdasarkan tagar media sosial akar rump quickqios版下载
Turis Thailand tampaknya bertindak berdasarkan tagar media sosial akar rumput #BanKorea dengan kampanye boikot untuk mengunjungi Korea Selatan.
Setelah aksi boikot, turis Thailand tampaknya memilih perjalanan ke Jepang dan China, yang bebas visa, daripada liburan ke Korea Selatan.
Dari sudut pandang Thailand, masalah dengan pemeriksaan imigrasi ketat Korea Selatan yang kontroversial telah memburuk sejak tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ditolak oleh imigrasi dan langsung dipulangkan ke Bangkok tahun lalu," kata Eve Khokesuwan, seorang pembantu rumah tangga berusia 42 tahun dari kota Kalasin di timur laut. Karena dia tidak dapat berbicara bahasa Inggris dengan lancar, dia tidak punya pilihan selain mematuhi otoritas Korea.
"Saya tidak ingin pergi ke Korea lagi karena itu adalah perjalanan paling menegangkan yang pernah ada. Saya merasakan kesan yang sangat buruk [tentang Korea Selatan]," ungkapnya.
Tagar Thailand #BanKorea mulai menyebar di platform X (dulu Twitter) pada kuartal terakhir tahun lalu. Kemudian, menurut Organisasi Pariwisata Korea, dalam empat bulan pertama tahun ini jumlah warga Thailand yang berkunjung ke Korea Selatan turun 21% dari triwulan tahun sebelumnya, menjadi 119.000 kunjungan.
Pada tahun 2019, sebelum COVID menghentikan perjalanan global, 572.000 wisatawan Thailand berhasil melewati imigrasi Korea Selatan.
Meskipun terjemahan bahasa Inggris tagar tersebut tampaknya mengandung konotasi negatif, itu sebenarnya adalah gerakan boikot, bukan penghinaan budaya. Itu juga merupakan eskalasi terbaru dalam serangkaian langkah yang dimulai ketika Korea Selatan mencoba mempermudah perjalanan ke negara itu.
"Kami mendengar tentang 'Larangan Perjalanan Korea' beberapa bulan yang lalu," kata Yuttachai Suntornrattanavert, wakil presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (TTAA), sebuah kelompok induk perusahaan perjalanan ke luar negeri.
"Tetapi ini adalah pertama kalinya kami melihat efek yang terukur," sambungnya.
Sebelum pandemi, Korea Selatan mulai mengizinkan warga negara Thailand dan wisatawan asing lainnya untuk tinggal hingga 90 hari jika mereka telah disetujui terlebih dahulu oleh proses Otorisasi Perjalanan Elektronik Korea, yang juga dikenal sebagai visa K-ETA.
Namun, kemampuan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu mendorong beberapa warga Thailand untuk bepergian ke Korea Selatan, mencari pekerjaan, dan tinggal lebih dari 90 hari sambil memperoleh tiga hingga empat kali upah harian minimum dari negara asal mereka.
Korea Selatan mengatakan bahwa para pekerja ilegal ini menyebabkan masalah sosial dan mereka terlibat dalam kegiatan kriminal, sehingga memaksa petugas imigrasi untuk melakukan pemeriksaan sekunder terhadap pelancong Thailand dengan visa K-ETA.
(wiw)Emiten Hary Tanoesoedibjo (BCAP) Terbitkan Obligasi Rp55 Miliar, Bunga hingga 11%2025-06-05 15:20
Buron 17 Tahun, Ini Jejak Kasus Maria si Pembobol BNI2025-06-05 14:55
Dengarin Nih Perintah Terbaru Mas Anies: Ini Keputusan Gubernur Jakarta....2025-06-05 14:13
KPK Sebut Shelter Tsunami di NTB Tidak Bisa Digunakan, Nilai Proyeksi Capai Rp 20 Miliar2025-06-05 14:12
5 Hal yang Terjadi pada Kulit saat Kamu Kurang Tidur2025-06-05 14:02
Kembalinya Liliana Lim Lewat Koleksi 'Resurgence'2025-06-05 13:53
Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Bisa Merusak Hati dan Ginjal2025-06-05 13:45
Lebih Baik Mandi Malam atau Pagi Hari?2025-06-05 13:29
Ridwan Kamil Sebagai Cagub DKI Jakarta, Dukungan KIM Plus Masih Menunggu2025-06-05 12:57
3 Cara Memanaskan Kentang Goreng, Jangan Pakai Minyak2025-06-05 12:54
Singapura Dinobatkan Jadi Kota Teraman di Dunia buat Turis2025-06-05 14:51
KPK Sita Sejumlah Aset Senilai Rp 27,4 Miliar Dalam Korupsi Proyeksi Jalur Kereta2025-06-05 14:48
Sehabis Libur Lebaran, 175 Pemudik Dikirim ke Wisma Atlet2025-06-05 14:26
Tingkatkan Sinergitas, Polri Bersama Wartawan Gelar Bhayangkara Presisi Bowling Cup2025-06-05 14:13
Tanggapi Kabar Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah, Begini Penjelasan Kejagung2025-06-05 14:10
Tak Hadiri RUPS, Ini Penjelasan PT SER Soal Pengelolaan Blok Cepu2025-06-05 13:34
Harga BBM Terbaru per 1 Agustus 2024, Pertamina Tetap, Shell dan BP Naik!2025-06-05 13:09
Jokowi Fokus Kedaulatan Pangan dan Energi Jelang 89 Hari Pemerintahannya Berakhir2025-06-05 13:02
Jokowi Terima Miss Supranational 2024 Harashta di Istana2025-06-05 12:58
Jokowi Tekankan Potensi Besar Ekspor Kelapa Indonesia Jelang 91 Hari Pemerintahannya Berakhir2025-06-05 12:48