时间:2025-06-07 05:03:57 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah menargetkan kontribusi bioenergi mencapai 0,9 Gigawatt (GW) dala quickq苹果版官方网址
Pemerintah menargetkan kontribusi bioenergi mencapai 0,9 Gigawatt (GW) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa bioenergi akan menjadi salah satu komponen penting dalam bauran pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ke depan.
“Bioenergi, termasuk biomassa, biogas, dan waste to energy, kita addresscukup besar dalam RUPTL ini, yakni hampir 1 tera atau 0,9 GW,” ujar Eniya dalam acara Human Capital Summitdi Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pemanfaatan biomassa akan dilakukan melalui skema co-firingpada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah ada. Selain itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (waste to energy) disebut menjadi salah satu faktor keterlambatan finalisasi RUPTL.
Baca Juga: Pemerintah Tambah PLTU 6,3 GW hingga 2034, 3,2 GW Beroperasi Tahun Ini
“Berdasarkan proyeksi optimistis, potensi listrik dari sampah bisa mencapai sekitar 2 GW. Kalaupun lebih dari itu, kita sangat berbahagia dan PLN wajib menyerapnya,” ujar Eniya.
Sejalan dengan pengembangan tersebut, pemerintah tengah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah. Revisi perpres itu akan memperluas cakupan pemanfaatan sampah, tidak hanya untuk listrik tetapi juga untuk menghasilkan biomassa, biogas, dan bahkan bahan bakar minyak (BBM) melalui proses pyrolysisterhadap sampah plastik.
Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi, Sinar Mas Agro (SMAR) Siap Rambah Bisnis Biogas
“Saat ini sedang direvisi dan konsepnya ada tiga produk. Silakan nanti diberi izin di satu TPA tertentu, Anda bisa menghasilkan listrik, bisa menghasilkan biomassa, bisa menghasilkan biogas,” jelasnya.
Menurut Eniya, biogas dari timbunan sampah kini sudah dapat dikomersialkan melalui sistem perizinan daring (OSS) di bawah EBTKE. Saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang memperoleh izin menjual biogassecara komersial dalam bentuk bottled gas.
Produk biogastersebut telah digunakan sebagai substitusi LPG dan LNG, termasuk untuk kebutuhan industri. Pendistribusiannya telah dilakukan di wilayah Sumatra menggunakan sistem tube trailer.
Menparekraf: Wisata IKN Bakal Mencontoh Jakarta dan Solo2025-06-07 04:23
Akun FB Gus Yasin Dipalsukan untuk Minta Sumbangan2025-06-07 04:15
Prabowo Sambut Kehadiran PM Tiongkok Li Qiang di Istana Merdeka2025-06-07 04:05
Sebut Jokowi Terima Fee Proyek, Relawan Polisikan Fahri Hamzah2025-06-07 03:57
Tambang Ilegal Bermunculan di Garut, Bareskrim Ambil Tindakan2025-06-07 03:46
Legislator Desak Polisi Usut Judi Online2025-06-07 03:42
Minum Air Lemon Setiap Hari, Apa yang Terjadi pada Tubuh?2025-06-07 03:38
Hari Ini Ketua Harian PBSI Diperiksa Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK2025-06-07 03:30
Mana Favorit Kamu: Kolak Panas Vs Kolak Dingin?2025-06-07 03:25
Sebut Jokowi Terima Fee Proyek, Relawan Polisikan Fahri Hamzah2025-06-07 02:27
Catat, 5 Hal yang Perlu Orang Tua Perhatikan Sebelum Pijat Bayi2025-06-07 04:48
Menantikan Musim Bunga Sakura Bermekaran di Jepang2025-06-07 04:47
Doa Apa yang Dibaca saat Sujud Rakaat Terakhir?2025-06-07 04:38
Sejarah Berdirinya Bus PO Sudiro Tungga Jaya, Berawal dari Perusahaan Penyalur Minyak2025-06-07 04:17
Niat, Doa, dan Tata Cara Mandi Junub sebelum Puasa Ramadhan2025-06-07 03:54
Bersetubuh di Siang Hari Ramadan Kena Denda, Ini Aturannya2025-06-07 03:29
TKN Prabowo2025-06-07 03:05
Senator Dukung Langkah Anies Jadikan Pulau Reklamasi Sebagai Ruang Publik Terbuka2025-06-07 02:42
Keberangkatan Haji Sering Terlambat dan Perubahan Jadwal, Maskapai Diminta Lebih Kooperatif2025-06-07 02:38
Wapres Imbau Umat Muslim Hati2025-06-07 02:25