时间:2025-06-06 12:47:38 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Bank of America (BofA) memperingatkan bahwa dolar berpotensi mengalami pele quickq官网软件ios
Bank of America (BofA) memperingatkan bahwa dolar berpotensi mengalami pelemahan signifikan sepanjang musim panas ini. Mata uang tersebut telah melemah tajam sepanjang tahun akibat meningkatnya ketegangan perdagangan global yang memicu peralihan investor dari aset-aset di Amerika Serikat (AS).
Analis Bank of America, Athanasios Vamvakidis, mengatakan bahwa dolar kemungkinan besar akan terus tertekan oleh data ekonomi selama beberapa bulan ke depan. Pelemahan dolar umumnya dianggap positif bagi aset berdenominasi dolar seperti emas dan Bitcoin.
Baca Juga: Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global
"Tarif justru lebih merugikan ekonomi karena AS memiliki hubungan dagang yang lebih besar dibandingkan negara lain," ujar Vamvakidis, dilansir dari Coindesk, Selasa (3/6).
Meskipun laporan tersebut mengakui adanya ketahanan ekonomi dan dukungan kebijakan seperti pemangkasan pajak serta pelonggaran pemotongan belanja fiskal ekstrem, laporan tersebut juga menilai bahwa faktor negatif masih mendominasi prospek ekonomi AS.
"Ketidakpastian kebijakan di berbagai sektor masih tinggi. Banyak perusahaan bisa menunda perekrutan dan investasi hingga situasi menjadi lebih jelas," ujar Vamvakidis.
"Dalam sebagian besar skenario, tarif kemungkinan akan jauh lebih tinggi dari titik awal, dengan level saat ini hanya sebagai batas minimum," tambah Vamvakidis.
Laporan itu juga mencatat bahwa pasar bereaksi negatif terhadap pelonggaran kebijakan fiskal di tengah utang nasional yang berada pada rekor tertinggi. Hal ini berdampak pada meningkatnya biaya pinjaman, sementara Federal Reserve kesulitan mengambil langkah signifikan karena ekspektasi inflasi yang meningkat.
"Arus migrasi telah menurun tajam. Permintaan melonjak di kuartal pertama akibat upaya front-runningsebelum tarif diberlakukan, tetapi kemungkinan akan menurun," kata Vamvakidis.
Baca Juga: Tahan Banting! Pasar Modal RI Tetap Stabil di Tengah Tekanan Suku Bunga The Fed dan Ekonomi Lesu
Indeks Mingguan Dallas Fed juga kembali menurun dan mencapai titik terendah sejak Desember 2024. Para analis menambahkan bahwa indikator-indikator berfrekuensi tinggi ini mungkin bersifat fluktuatif, tetapi tetap menjadi sinyal awal perlambatan ekonomi dalam waktu dekat.
Singapura Dihantam Gelombang Baru Covid, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus2025-06-06 12:27
Catat, Ini 8 Sayuran untuk Mengecilkan Perut Buncit2025-06-06 12:21
KPK Geledah Kantor Fredrich Yunadi, Ini yang Ditemukan2025-06-06 12:10
Ratusan Anggota DPR RI Tak Hadir di Rapat Paripurna Hari Ini2025-06-06 12:07
Ichwan Zayadi Resmi Gantikan Lulung2025-06-06 11:44
HTI Diduga Gelar Acara di TMII, Polisi Telusuri2025-06-06 11:05
Bingung Turunkan BB? Ini 6 Cara Memulai Diet buat Pemula2025-06-06 11:03
Data KPU: Pasangan Prabowo2025-06-06 10:58
KPU Siapkan Alat Bantu Pada Debat Cawapres: Hanya Kertas dan Ballpoint2025-06-06 10:41
Menyanyi, Cara Tasya Kamila Ajak Anak Cintai Lingkungan2025-06-06 10:25
3 Daun Penghancur Lemak yang Paling Jitu dan Cara Konsumsinya2025-06-06 12:38
Gaya Putri Brunei Ameerah Jadi Sorotan, Pakai Jam Mewah Rp1,7 M2025-06-06 12:33
Diet Makan Dada Ayam Saja, Memangnya Sehat?2025-06-06 12:27
Menyanyi, Cara Tasya Kamila Ajak Anak Cintai Lingkungan2025-06-06 12:22
Gaun Cate Blanchett Mirip Bendera Palestina saat Hadiri Cannes 20242025-06-06 12:03
'Anakku Tak Mau Ditinggal Berdua Cuma dengan Bapaknya'2025-06-06 11:51
Mahfud MD: Gugatan ke MK dan Hak Angket Bukan Gertakan!2025-06-06 11:32
Indonesia Masuk Daftar Negara Pembelanja Terbesar saat Berlibur2025-06-06 11:12
Polda Sumsel Galakkan Razia Miras Oplosan2025-06-06 11:06
Kabar Baik, Bikin Paspor Tak Perlu Lagi Bawa KTP dan KK2025-06-06 11:05