会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus!

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

时间:2025-05-31 05:03:09 来源:quickq最新官方下载苹果 作者:焦点 阅读:208次
Jakarta,quickq苹果手机版 CNN Indonesia--

Seorang jurnalis senior dan pembawa acara televisi, Andy F. Noya, mengaku punya kecintaan untuk berlibur ke kampung-kampung kecil di Indonesia. Belum lama ini dia mengunjungi salah satunya, sebuah kampung bernama Lamalera.

Dia membagikan pengalamannya berlibur ke Lamalera, sebuah desa nelayan di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur(NTT). Desa ini dikenal sebagai salah satu tempat perburuan paus tradisional di dunia.

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

Namun, kata Andy, di balik eksotisme dan keberanian para pemburu paus, terdapat nilai-nilai budaya dan sosial yang patut dihargai dan dilestarikan.

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

ADVERTISEMENT

Lamalera di Mata Andy Noya dan Kesalahpahaman soal Desa Perburuan Paus

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana kalau pun ada kelompok-kelompok ikan paus melewati daerah di Lamalera, itu bukan berarti diburu dan dibunuh semuanya. Ketika salah satu di antara paus itu menaikkan ekornya, tanda itu (menunjukkan) bukan kado yang diberikan kepada masyarakat," tuturnya.

Perburuan paus di Lamalera juga memiliki fungsi ekonomi dan sosial yang penting bagi masyarakat setempat. Daging, kulit, dan lemak paus yang didapat dari perburuan menjadi sumber makanan dan alat tukar atau barter dengan desa-desa lain.

Dengan demikian, kata dia, para pemburu paus di Lamalera pun dapat membiayai kebutuhan hidup keluarga dan pendidikan anak-anak mereka.

Namun, Andy Noya juga menyadari bahwa perburuan paus di Lamalera tidak bisa bertahan selamanya, mengingat perubahan iklim dan ancaman kepunahan paus.

Oleh karena itu, ia bersama timnya mencoba memberikan alternatif kepada masyarakat Lamalera, khususnya kaum perempuan, untuk mengembangkan potensi lain yang bisa menghasilkan uang, seperti menganyam.

Andy Noya dan timnya mendirikan rumah kolaborasi di Lamalera, tempat para perempuan bisa belajar dan berkreasi dengan menganyam berbagai produk, seperti tas, dompet, tikar, dan lain-lain.

Rumah kolaborasi ini mendapat dukungan dari masyarakat lokal, termasuk pastor yang menjadi salah satu figur yang dihormati di Desa Lamalera.

Ia berharap dengan adanya rumah kolaborasi ini, masyarakat Lamalera bisa memiliki pilihan dan peluang yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, tanpa meninggalkan kearifan lokal yang sudah ada.

(anm/wiw)

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Mengenal Braille dan Manfaatnya, Penerang bagi Hidup Tunanetra
  • FOTO: Warga Jakarta Melepas Penat Kala Libur Panjang di Tebet Eco Park
  • 全球顶尖艺术院校有哪些申请要求?
  • 香港美术专业研究生申请条件及留学费用
  • Elon Musk Ingin Balik Kandang ke Tesla dan SpaceX, Sudah Tak Berminat Jadi Pejabat Istana
  • 想考日本大学美术专业?你一定要知道这些?
  • 国外女网友激动哭?#网友看花木兰的反应#
  • Ribut dengan Pacar dan Pramugari di Pesawat, Pria Didenda Rp321 Juta
推荐内容
  • 7 Rekomendasi Taman di Jakarta Timur yang Cocok untuk Keluarga
  • 日本大学艺术设计专业排名TOP8
  • 全球动画专业大学排名,哪些院校值得选择?
  • Jangan Salah Bawa, Barang
  • Usai Tikus dan Kutu Busuk, Giliran Ulat Bulu Serbu Kota Paris
  • Kapolri: Mulai Ada Peningkatan Arus Mudik 30 Persen ke Arah Timur