时间:2025-06-07 04:00:09 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) terus menyiapkan sejumlah langkah quickq加速器最新官网
PT Pertamina International Shipping (PIS) terus menyiapkan sejumlah langkah dalam memenuhi komitmen net zero emissionpada 2050. PIS membagi strategi tersebut ke dalam dua kategori, yakni dari aspek bahan bakar dan aspek kargo.
Selaku Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) dari PT Pertamina (Persero), PIS berambisi memenuhi target nol emisi pada tahun 2050. Komitmen tersebut sejalan dengan target International Maritime Organization (IMO) dan Paris Agreement terkait perubahan iklim.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra yang hadir sebagai salah satu pembicara di International Maritime Week (IMW) 2025 mengatakan, "Secara jangka panjang, PIS melakukan dua pendekatan. Pertama, beralih menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti LNG (liquiefied natural gas), dan mungkin ke depannya amonia dan LPG. Mayoritas dari armada kami sudah berteknologi dual-fuel. Kami menantikan kolaborasi untuk menciptakan seluruh ekosistem yang siap dengan bahan bakar alternatif."
Sebagai informasi, separuh lebih dari total kapal yang dioperasikan oleh PIS menggunakan biofuel. Sebanyak 6 kapal di armada PIS juga telah memanfaatkan LPG dan LNG sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, 40 kapal di armada PIS telah dilengkapi dengan perangkat hemat energi (energy-saving devices) yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kapal antara 3-20%. PIS juga telah menerapkan pembatasan daya mesin secara menyeluruh dan manajemen pelayaran untuk mengurangi emisi.
Di samping modernisasi armada tadi, Eka juga menyebut PIS semakin serius menggarap pasar kargo yang ramah lingkungan. Tidak hanya berhenti mengincar potensi LNG yang pasarnya masih luas, PIS turut menatap pengangkutan karbon sebagai bisnis baru dalam bentuk carbon capture storage(CCS)/carbon capture utilize storage(CCUS). Bisnis hijau baru ini memiliki potensi yang cukup luas mulai dari pengantaran, penyimpanan, injeksi, hingga infrastruktur terminal karbon.
"Indonesia adalah salah satu negara dengan kapasitas penyimpanan karbon terbesar di dunia. Pemerintah pun sedang mendorong inisiatif dan memaksimalkan potensi penyimpanan karbon. Itulah yang PIS akan lakukan di masa depan," imbuh Eka.
Baca Juga: PIS Siap Angkut Energi dari AS, Meski Belum Tambah Armada
Kendati demikian, rencana dekarbonisasi PIS ini bukannya tanpa tantangan. Dalam panel IMW 2025 bertajuk Decarbonizing Asia’s Maritime Industry, terkuak sejumlah tantangan dalam mengimplementasikan dekarbonisasi dalam operasional industri maritim. Beberapa aspek yang menjadi sorotan dalam diskusi untuk mendorong percepatan dekarbonisasi antara lain biaya investasi, regulasi perkapalan, penyediaan fasilitas dan teknologi, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Wakil Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Faty Khusumo dalam sesi panel yang sama menyampaikan, “Kita terbuka terhadap banyaknya pilihan bahan bakar alternatif, namun kita juga perlu pertimbangkan kapasitas regional dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan dekarbonisasi.”
Panelis lainnya yakni Lin Fuquan, Chairman China Classification Society (CCS) yang juga hadir sebagai perwakilan Asian Classification Society (ACS), menambahkan bahwa pihaknya siap membantu para pemilik kapal dalam memenuhi upaya dekarbonisasi melalui sejumlah panduan standardisasi. Mulai dari Energy Efficiency Existing Ship Index(EEXI), Carbon Intensity Indicator(CCI), hingga Ship Energy Efficiency Management Plan(SEEMP). “Panduan tersebut dibuat dengan tujuan memperjelas interpretasi serta memastikan pemahaman dan penerapan regulasi kepada seluruh anggota perkumpulan industri perkapalan,” imbuh Lin.
Eka pun mengamini tantangan yang dihadapi industri di tengah upaya dekarbonisasi serta opsi solusi yang tersedia saat ini. Ia menilai kolaborasi yang lebih apik dari seluruh pemangku kepentingan di industri maritim dapat menjadi jalan tengah dalam mempercepat langkah mereka menekan emisi karbon.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina mendukung pengembangan industri maritim nasional sebagai salah satu moda transportasi distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan upaya dekarbonisasi PIS, Pertamina juga menunjukan komitmennya dalam mencapai target NZE Pemerintah dan mencapai lingkungan yang lebih baik.
"Pertamina melalui PIS aktif dalam distribusi energi, guna ketahanan energi nasional dan mendukung Indonesia menjadi pemain global dalam industri maritim dunia," ujar Fadjar.
Viral, Insiden Penumpang Kereta Jatuh ke Kolong Peron Stasiun UI Depok2025-06-07 03:55
Pansel Loloskan 77 Peserta Calon KKRI Periode 20192025-06-07 03:34
BAZNAS Raih Sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:20162025-06-07 03:22
INFOGRAFIS: Serba2025-06-07 03:22
Wanita 60 Tahun Raih Mahkota Miss Universe Buenos Aires2025-06-07 03:16
Wall Street Bergejolak Menyusul Ketegangan Dagang China2025-06-07 02:46
Riset: 82 Persen Akui Kekerasan Perempuan di Pemilu 2024 Naik2025-06-07 02:36
2 Saksi Ahli Dugaan Pemerasan Oleh Firli Bahuri Jalani Pemeriksaan Hari Ini2025-06-07 02:16
Menkes soal Turis Australia Kena DBD di Bali: Harusnya Bersyukur2025-06-07 02:16
Ditemani Rieke, Baiq Nuril Mengadu ke Yasonna2025-06-07 01:16
Berkas Ditemukan di TKP Jasad Cinere, Berisi Curhatan Keluarga2025-06-07 03:53
Sudah jadi Tersangka Vlog 'Ikan Asin', Pablo Benua juga Terseret Kasus Penipuan2025-06-07 03:52
Diterpa Ulah Trump, Dolar Akhirnya Catat Kenaikan Bulanan Lawan Yen Jepang di 20252025-06-07 03:15
INFOGRAFIS: Serba2025-06-07 03:13
Tak Perlu Takut, Dokter Beberkan Kiat Aman Cabut Gigi2025-06-07 03:12
Harga Emas Melemah Akibat Penguatan Dolar dan Ketidakpastian Tarif AS2025-06-07 02:43
佛罗伦萨美术学院对留学生的要求是什么?2025-06-07 02:22
Gantikan Posisi Mirza, Akankah Destry Lolos di Komisi XI DPR?2025-06-07 02:01
McD 'Legend' Thamrin Jaya Kembali Beroperasi Karena Permintaan Masyarakat2025-06-07 01:41
9 Minuman Pengganti Kopi Bikin Pagi Lebih Semangat2025-06-07 01:35