会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini!

8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini

时间:2025-05-31 05:15:24 来源:quickq最新官方下载苹果 作者:娱乐 阅读:989次

JAKARTA,quickq官方安卓版 DISWAY.ID--Sebanyak 8 partai politik menyatakan tolak sistem proporsional tertutup, seusai para elitnya mengadakan pertemuan di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu 8 Januari 2023. 

Ke-8 partai politik yang mengingikan proporsional terbuka tersebut Partai Golkar, PKB, PKS, Partai Demokrat, PAN, Nasdem dan Gerindra.

8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini

8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini

Sedangkan elit parpol yang hadir yaitu Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen Nasdem Johnny G Plate bersama Waketum Nasdem Ahmad Ali, dan Waketum PPP Amir Uskara.

8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini

BACA JUGA:Kopral Haryanto, Usaha Angkot Hingga Jadi Raja Bus Indonesia, Kini Viral Usai Pecat Rian Mahendra

8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini

BACA JUGA:Chiki Ngebul Akibatkan Anak Keracunan, Kemenkes Minta Waspada, Dokter Spesialis Ungkap Sejumlah Bahayanya

Selain menolak sistem Proporsional tertutup, pertemuan 8 elite parpol tersebut sepakat terhadap 5 poin penting. 

Ke-8 partai politik, sebut Airlangga Hartarto mewakili para ketum dan elite parpol lain, bersatu untuk kedaulatan rakyat.

"Tentu pertemuan ini bukan merupakan pertemuan pertama saja, namun tadi bersepakat bahwa pertemuan ini akan dilanjutkan secara berkala, untuk mengawal sikap partai politik ini," ujar Airlangga Hartarto  dalam konferensi usai pertemuan tertutup tersebut.

Adapun 5 poin penting kesepakatan 8 parpol tersebut, yaitu:

Pertama, 8 parpol menolak sistem proporsional tertutup dan memiliki komitmen untuk menjaga kemajuan demokrasi di Indonesia yang telah dijalankan sejak era reformasi.

BACA JUGA:Ibu Norma Risma Tak Pakai Baju dan Rozy Hanya Celana Kolor, Pemuda yang Gerebek Tak Percaya Alasan Gerah

BACA JUGA:Cara Menyadap Whatsapp Pasangan Ini Buat Bongkar Gelagat yang Suka Main Belakang

"Sistem pemilu proporsional tertutup merupakan kemunduran bagi demokrasi kita. Di lain pihak sistem pemilu proporsional terbuka merupakan perwujudan dari demokrasi yang berasaskan kedaulatan rakyat, di mana rakyat dapat menentukan calon anggota legislatif yang dicalonkan oleh partai politik. Kami tidak ingin demokrasi mundur," kata Airlangga.

Kedua, 8 parpol sepakat bahwa sistem pemilu dengan proporsional terbuka merupakan pilihan yang tepat dan telah sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 pada tanggal 23 Desember 2008. Sistem ini, kata Airlangga, sudah dijalankan dalam tiga kali pemilu dan gugatan terhadap yurisprudensi akan menjadi preseden yang buruk bagi hukum Indonesia dan tidak sejalan dengan asas nebis in idem.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Terbaru 2025, Klaim Saldo JHT Online di JMO dan Lapak Asik
  • Polri Sebut Gas Air Mata Mengenai Anak Sekolah di Pulau Rempang karena Tertiup Angin
  • Per Juli 2018, Inflasi DKI Jakarta Turun Jadi 0,26%
  • Ada Simbol Segitiga Kecil di Atas Kursi Pesawat, Apa Artinya?
  • 3 Kreasi Resep Kwetiau Goreng, Gurih Bikin Nagih
  • Anies Inginkan Perubahan Perilaku di Kawasan Industri
  • Dukung Transisi Energi Bersih, PLN Icon Plus Hadir di Mandalika EV Experience
  • Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki
推荐内容
  • Ada Ruang Rahasia di Pesawat, Fungsinya Jadi Tempat Tidur Kru Kabin
  • Sandi Harap BPJS Ketenagakerjaan Berikan Manfaat Bagi Ekonomi Mikro
  • 11 Orang Jadi Korban Keracunan CO2 di Klinik Kecantikan
  • Panduan Lengkap Tata Cara Ziarah Kubur Orang Tua Sesuai Ajaran Islam
  • Efisiensi Anggaran Berdampak pada Industri Perhotelan, Ketum Kadin Anindya Bakrie Buka Suara
  • 7 Lokasi 'War' Takjil buat Anak Jaksel, Jangan Sampai Kehabisan