时间:2025-06-06 15:53:31 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL quickq苹果版是什么
Pemerintah Indonesia melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034 merencanakan penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 6,3 gigawatt (GW). Sebanyak 3,2 GW di antaranya ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, menegaskan bahwa PLTU masih menjadi bagian penting dalam sistem kelistrikan nasional dan tetap masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah.
“Maka jawaban Pak Menteri akan kami ulang bahwa PLTU batubara itu bukan barang haram,” ujar Jisman dalam agenda sosialisasi RUPTL, menjawab keraguan publik terhadap penggunaan bahan bakar fosil. Ia menekankan bahwa batu bara merupakan sumber energi yang melimpah di Indonesia dan bahkan diekspor ke berbagai negara.
Baca Juga: PLN Gaspol Jalankan RUPTL Paling Hijau Sepanjang Sejarah, 76% Energi Terbarukan
Jisman menjelaskan bahwa sekitar 3,2 GW dari total kapasitas baru PLTU diproyeksikan akan mencapai commercial operation date(COD) pada 2025. “Setidaknya sekitar 3,2 GW sudah beroperasi pada tahun 2025, dan sebagian besar lainnya sedang dalam tahap konstruksi,” tambahnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyatakan bahwa pembangkit berbahan bakar fosil, khususnya batu bara, masih dibutuhkan untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau di seluruh Indonesia.
“Saya kasih tahu baik-baik ya, kalau memang kita masih membutuhkan listrik dan uang kita tidak ada, batu bara itu bukan barang haram. Jadi aku pakai lagi," kata Bahlil dalam forum yang sama.
Baca Juga: IESR Dorong Pensiun Dini 18 PLTU Hingga 2030
Ia menegaskan bahwa pemanfaatan batu bara harus disertai penerapan teknologi rendah emisi, seperti teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS), untuk mengurangi dampak lingkungan dari PLTU.
Menurut Bahlil, Indonesia harus memanfaatkan keunggulan sumber daya yang dimiliki dan tidak terjebak pada tekanan global yang cenderung membatasi pemanfaatan energi fosil. Ia membandingkan dengan negara-negara seperti Uni Eropa dan Turki yang masih menggunakan batu bara dalam bauran energinya.
“Di Eropa saja masih pakai batu bara kok, di Turki masih banyak pakai batu bara. Kita aja yang terlalu kekinian,” ujarnya menutup pernyataan.
Transportasi Udara Jadi Senjata Baru Indonesia Lawan Ilegal Fishing2025-06-06 15:52
KPK Diminta Selidiki Proyek Dana Otsus Aceh Barat2025-06-06 15:40
19 Kota dengan Sistem Transportasi Terbaik di Dunia, Ada Jakarta2025-06-06 15:23
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin Saat Puasa?2025-06-06 15:03
Wakil Ketua DPRD yang DPO Narkoba Terciduk di Kandang Sapi2025-06-06 14:59
Doa Saat Menabur Bunga dan Menyiram Air di Makam2025-06-06 14:57
Tolak Kampanye Hitam, Timnas AMIN Andalkan Prestasi Anies2025-06-06 14:52
4 Kebiasaan Penyebab Ingrown Hair, Asal Cukur Bulu Ketiak2025-06-06 14:49
Usai Perbaikan LADK, PSI Masih Dinyatakan Belum Lengkap dan Belum Sesuai2025-06-06 14:48
Kebakaran di RS Yarsi Jakarta Berhasil Dipadamkan2025-06-06 14:37
Cak Imin Tagih Videotron usai Tampil Bagus di Debat Cawapres 20242025-06-06 15:36
Tips Agar Perjalanan Tetap Lancar, Mudik Aman Tanpa Beser2025-06-06 15:27
7 Sayuran Bikin Mata Sehat, Sering Terpapar Gadget Wajib Coba2025-06-06 15:17
KPK Diminta Selidiki Proyek Dana Otsus Aceh Barat2025-06-06 15:17
Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya2025-06-06 14:43
Ada Batasnya, Sampai Kapan Zakat Fitrah Bisa Dibayar?2025-06-06 14:26
Empat Fakta Pembubaran JAD2025-06-06 14:15
Jakpro Akan Bangun Depo MRT di Taman BMW2025-06-06 14:03
FOTO: Ragam Sajian untuk Para Atlet Olimpiade Paris 20242025-06-06 13:57
Apakah Boleh Ziarah Kubur Saat Idul Fitri? Ini Hukumnya2025-06-06 13:11