您的当前位置:首页 > 热点 > Perjalanan Unilever Masuk ke Indonesia, dari Kenalkan Sunlight hingga Miliki SariWangi 正文
时间:2025-05-22 12:15:07 来源:网络整理 编辑:热点
Warta Ekonomi, Jakarta - Setiap hari, tanpa kita sadari, kita menggunakan berbagai produk Unilever: quickq安装教程
Setiap hari, tanpa kita sadari, kita menggunakan berbagai produk Unilever: Pepsodent untuk menyikat gigi, Rinso dan Molto untuk mencuci pakaian, hingga Sunlight dan Clear untuk kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi.
Di balik merek-merek populer ini, ada sejarah panjang dan inspiratif dari sebuah perusahaan multinasional yang kini telah menjadi salah satu pemain utama di dunia Fast Moving Consumer Goods(FMCG).
Kisah Unilever dimulai dari sosok William Hesketh Lever, yang lahir di Bolton, Inggris pada 19 September 1851. Bersama saudaranya James Lever, ia menyewa sebuah pabrik sabun kecil yang tengah mengalami krisis di tahun 1885. Mereka kemudian memproduksi sabun cuci bernama Sunlight, yang menjadi populer di kalangan rumah tangga Inggris karena kualitas dan strategi pemasarannya yang inovatif.
Kesuksesan ini mendorong William dan James mendirikan perusahaan Lever Brothers pada tahun 1886. Produk Sunlight mereka terus berkembang pesat, membuka jalan bagi ekspansi bisnis yang lebih besar di masa depan.
Sementara itu, di Belanda berdiri perusahaan margarin bernama Margarine Unie. Pada 2 September 1929 (beberapa sumber menyebut tahun 1930), dua perusahaan ini, Lever Brothers dan Margarine Unie, memutuskan untuk bergabung. Meskipun penggabungan antar perusahaan lintas negara sangat tidak lazim kala itu, keduanya memiliki visi serupa yaitu memperkuat jaringan global.
Dari sinilah nama Unilever tercipta, yaitu gabungan dari “Uni” dan “Lever”.
Baca Juga: Suksesnya Trihatma Kusuma Haliman Meneruskan Agung Podomoro Group Lewat Keputusan Berani dan Tepat
Setelah William Lever wafat pada 1925, tongkat kepemimpinan dipegang oleh Frances D’Arcy Cooper, yang kemudian memprakarsai penggabungan besar ini. Visi global Unilever mulai terwujud lewat ekspansi ke Amerika Latin dan Amerika Serikat.
Di tahun 1944, Unilever bekerja sama dengan perusahaan Thomas J. Lipton dan produsen Pepsodent. Kerja sama terus berlanjut dengan produsen frozen food Bird Eye (1957) dan produsen es krim Good Humor (1961), yang memperluas cakupan Unilever ke ranah makanan dan es krim.
Unilever memasuki Indonesia pada 5 Desember 1933 dengan mendirikan Lever's Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta Utara. Produk awalnya adalah sabun Lux dan Sunlight (Cap Tangan), disusul oleh margarin Blue Band dua tahun kemudian.
Beberapa tonggak sejarah penting dalam perjalanan Unilever di Indonesia antara lain:
Baca Juga: Cerita Erlyanie Mendirikan Berl Cosmetic, Mantan ART yang Sukses Jadi Miliarder Lewat Bisnis Skincare
Kini, Unilever Indonesia mengelola lebih dari 40 merek dalam dua segmen utama, yaitu Home & Personal Care serta Foods and Ice Cream. Semua produknya yang dipasarkan di Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Unilever juga mengoperasikan sembilan pabrik di Cikarang dan Rungkut, dengan sekitar 4.500 karyawan dan didukung oleh lebih dari 600 jaringan distributor di seluruh Indonesia.
Secara global, Unilever telah beroperasi selama lebih dari satu abad dan kini mengelola lebih dari 400 merek. Perusahaan ini memiliki lebih dari 280 pabrik dan mempekerjakan sekitar 128.000 orang di seluruh dunia. Hingga tahun 2021, Unilever mencatat pendapatan sebesar 52,44 miliar Euro, sebuah angka yang mencerminkan kekuatan dan konsistensi strategi bisnis mereka.
Unilever kini menghadapi persaingan ketat, termasuk di Indonesia, di mana perusahaan lokal seperti Wings dan Indofood menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan inovasi produk yang tak kalah agresif.
Jakarta PSBB Total: Restoran Boleh Buka, tapi Cuma 'Take Away'2025-05-22 11:55
BPBD DKI: Tiga RT di Pluit Terendam Banjir Rob, Tinggi Air hingga 70 Cm2025-05-22 11:49
Staf Hotel Sarankan Tamu Tak Langsung Nyalakan Lampu Saat Masuk Kamar2025-05-22 11:44
Denny Indrayana Bisa Dihukum Maksimal 7 Tahun Penjara Karena Bocorkan Putusan MK Soal Pemilu2025-05-22 11:26
Bharada E Berseragam Dinas Hadiri Sidang Etik2025-05-22 11:25
Malaysia Gagal Capai Target Wisman 2024, tapi Tetap Jauh Ungguli RI2025-05-22 11:17
Jiah! Akhirnya Denny Siregar Ngaku Pengen Anies Jadi Gubernur DKI Lagi: Pak Please Pak2025-05-22 11:07
Bali United vs Persija, Stefano Cugurra Pasang Target Keluar dari Tren Negatif2025-05-22 10:57
2025城市规划专业世界排名2025-05-22 09:46
Menkeunya Trump Kesampingkan Turunnya Sovereign Credit Rating AS2025-05-22 09:30
Maxsine x HK2025-05-22 11:58
Medela Potentia Dukung Deteksi Dini Penyakit Kronis Lewat Skrining Kesehatan di Bandung2025-05-22 11:45
Ekonomi Lokal Tergerus, ASITA Soroti Serbuan Wisata Ilegal2025-05-22 11:12
Polisi Ungkap Kasus Judi Online di Jakarta Utara, Tangkap 4 Orang Pelaku2025-05-22 10:34
Anies Tarik Rem Darurat, Usul Demokrat: Matikan Lampu saat Malam2025-05-22 10:18
Kemenhub Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Dalam Insiden Trigana Air PK YSB di Bandara Sentani2025-05-22 10:03
BPBD Jakarta: Sejumlah Lokasi di Jakarta Utara Masih Terdampak Banjir Rob2025-05-22 09:51
Kebakaran di SMPN 188 Jakarta Timur Berawal dari Plafon Kantin2025-05-22 09:49
阿姆斯特丹艺术学院申请条件介绍2025-05-22 09:44
Cegah DBD, Sudinkes Jakpus Ingatkan Masyarakat Lakukan PSN Mandiri2025-05-22 09:33